Donnerstag, 6. Oktober 2011

Wandern von Ruedesheim nach Assmannshausen

Hari senin tanggal 3 Oktober 2011 adalah hari libur nasional di Jerman, karena Tag der Deutschen Einheit.. Pagi itu setelah selesai sarapan, Gastfamilie mengajakku untuk wandern di daerah Bingen.. Sekitar jam 10 pagi kami (Andreas, Ira, Iona, Siri, dan saya) berangkat dengan mobil ke daerah Bingen yang berjarak sekitar 35 km dari Mainz. Perjalanan ditempuh sekitar 25 menit melalui jalan tol. Jalan tol ini melewati Heidesheim, Ingelheim, dan Geisenheim.. Sepanjang perjalanan sejauh mata memandang hanyalah perkebunan yang sangat luas... Kami tiba di Bingen sekitar jam 10.30 dan langsung menyeberang dengan kapal kecil ke daerah Ruedesheimer yang berada di seberang (mobil ditinggal di parkiran). Penyeberangan hanya memakan waktu 7 menit. Tiba di pelabuhan, kami melanjutkan perjalanan ke dalam kota Ruedesheimer. Kota ini merupakan salah satu kota wein di wilayah Rheingau dan merupakan daerah dari negara bagian Hessen. Di dalam kota banyak sekali terdapat Kneipe dan hampir semuanya minum wein.. Banyak juga orang yang datang berkunjung hari itu (ditunjang dengan cuaca yang begitu indah). Dari kota menuju ke puncak bukit dan begitupun sebaliknya, ditawarkan 2 alternatif yaitu wandern atau mengunakan gondola. kami memutuskan ke puncak bukit dengan menggunakan gondola dan pulangnya wandern saja.. Antrian untuk naik gondola begitu panjang, dan kami harus menunggu hampir 30 menit. Tiket yang harus dibayar 4,50 euro untuk orang dewasa dan 2 euro untuk anak-anak. Saya, Ira dan Siri menggunakan sebuah gondola sedangkan Andreas dan Iona menggunakan gondola lain. Pemandangan yang disajikan begitu indah (ladang anggur yang sangat luas, sungai rhein dan kota dipinggirnya). Sesampai di puncak mulailah kami melakukan wandern... pertama yang kami lewati adalah Tempel Rebenhaus dengan latar belakang kota Ruedesheim dan lahan anggur serta sungai rhein. Selanjutnya adalah Niederwald Denkmal. Sayang sekali ketika itu Denkmalnya lagi di renovasi, jadi saya tidak bisa melihat bentuknya secara langsung :(.. dari sini hutan lindung sudah menanti kami.. baru memasuki hutan, Siri dan Iona menyarankan untuk istirahat sambil memakan bekal yang dibawa. kami hanya beristirahat sekitar 15 menit dan kemudian melanjutkan perjalanan. Ira membuka petanya dan menyarankan untuk memotong jalan ke jalur pinggir (saat itu kami jalan di jalur tengah). Baru beberapa meter jalan, Andreas mengatakan sepertinya salah jalan. Sekali lagi ira membuka petanya, dan mengatakan bahwa kami harus kembali ke jalur semula (jalur tengah), karena jalur itu yang benar. Di kanan dan kiri kami hanyalah pohon besar dan kadang-kadang jalurnya menuju ke areal perkebunan anggur. Di sepanjang perjalanan kami berpapasan dengan banyak sekali orang (opa-oma, gerombolan keluarga, muda-mudi, gerombolan sahabat). Mereka semua menikmati hari yang indah itu dengan wandern.. Di dalam hutan terdapat banyak penunjuk jalan, sehingga orang tidak akan tersesat dan satu lagi ada juga iklan tentang larangan membakar dan menebang hutan. Saat kami melewati sisi perkebunan anggur, kami melihat rumah-rumahan kecil dan ketika pintu dibuka, ternyata didalamnya adalah mesin otomatis menjual wein dan juga terdapat pengumuman bahwa yang boleh membeli hanyalah orang yang berumur 18 tahun ke atas.. Dari sini jalanan mulai menanjak ke arah salah satu reruntuhan bangunan (lupa namanya). Sungguh mengagumkan pemandangan yang di sajikin dari atas sana. Zauberhoehle merupakan tujuan berikutnya. Di sini kami melewati sebuah lorong yang sangat gelap dan tidak ada sinar apapun. 3 kali kami gagal masuk karena siri menangis ketakutan, akhirnya kali ke 4pun berhasil. itupun karena ada bantuan sinar senter. Dari jendela Zauberhoehle kita bisa melihat Burg Rheinstein yang terletak di seberang Assmannshausen. Kami juga melewati Jagdschloss dan Tierpark. Dari sini menuju Assmannshausen, jalanannya mulai menurun. mula-mula kami harus keluar dari dalam hutan lindung dan kemudian melewati hamparan perkebunan anggur. Karena kami harus mengejar schiff yang jam 4.30, maka kamipun memotong jalanan melewati perkebunan anggur, sambil tak lupa memetik anggur yang sudah siap dipanenen :). Sampai di pelabuhan kami tidak ketinggalan kapal. Rute kapalnya dari Assmannshausen menuju Burg Rheinstein dan kembali lagi ke Assmannshausen , baru kemudian menuju Bingen. Dari kapal saya bisa melihat secara jelas Maeuseturm dan Ruine Ehrenfels. Sesampai di Bingen, kami tidak langsung pulang, melainkan ke Spielplatz karena Iona dan Siri ingin main permainan air. Selama mereka bermain, saya menghabiskan waktu dngan berjalan mengelilingi area Spielplatz tersebut. Banyak orang di sana, ada yang bermain Skateboard, volly, basket, orang tua di tempat olahraganya sendiri, sepak bola, badminton, ada juga yang berjemur dan hanya duduk saja. Jam 6.30 kami meninggalkan Bingen dan menuju ke rumah... Das war toll!!! Ich bedanke mich bei Familie Kuhn fuer diese Reise. Di kapal dari Bingen ke Ruedesheim
Antrian Gondola
Di Gondola (Siri dan Ira)
Familie Kuhn di Tempel Rebenhaus
Berlatarbelakang kota tua Ruedesheim, Rhein, dan Perkebunan anggur
Bingen di kejauhan
Zauberhoehle dan Burg Rheinstein di kejauhan
Rumahan tempat mesin penjual wein otomatis
Jagdschloss
Penunjuk arah
Wandern
Assmannshausen
Kapal pulang
Denkmal Niederwald di kejauhan
Spielplatz in Bingen
Maeuseturm, Ruine Ehrenfels, dan Reruntuhan gedung di puncak (Ausblick Rossel)

Dienstag, 4. Oktober 2011

Hutan Lindung dan Wildpark Gonsenheim-Mainz part 1

Minggu (021011) adalah Wochenende dan itu berarti hari libur bagiku... Ku langkahkan kaki keluar dari pintu rumah tanpa tujuan yang pasti... Dalam perjalanan dari rumah menuju Haltestelle Dornsheimer Weg (ca.5menit) dan sambil menunggu Strassenbahn terus ku pikirkan ke mana langkahku akan berjalan.. Akhirnya ku buka peta transportasi Mainz.. Ku jatuhkan pilihanku pada Wild Park tanpa tahu tempat apakah itu... Dengan Strassenbahn No. 50 ku menuju Haltestelle Zwerchallee/Phoenix-Hallee.. Di sana ku harus berpindah bus no.62 yang akan membawaku ke Wildpark... Sesampai di sana ku memutari jalan belakang (sebenarnya tidak tau jalan itu akan menuju ke mana) yang ternyata menuju hutan lindung... Di sepanjang perjalanan ku menemui banyak orang (ada yang sendirian, bersama keluargan, dan ada pula yang bersama teman) yang lagi Fahrrad fahren, Joggen, und wandern.. Ku mengitari hampir semua jalan tanpa pasti, yang menuntunkan hanyalah petunjuk arah yang berada di semua persimpangan jalan... Yang membuatku takjub, ternyata ada juga tempat sampah, bangku, dan taman bermain untuk anak di dalam hutan tersebut (beda sekali sama indonesia).. Dan satu tidak ada sampah yang berceceran, sepanjang yang saya lihat hanyalah daun-daun yang ada di sana.... Ketika ku pulang (karena ada teman yang datang dari Wiesbaden), ku melewati sebuah areal, dan ternyata itu adalah kebun binatang... Saya hanya melihat segerombolan angsa, yang kebetulan tempatnya berada di pinggir jalan yang ku lewati.. saya tidak sempat melihat yang lain, karena jam sudah menunjukkan waktunya untuk bertemu dengan temanku itu... Di sepanjang perjalanan, ku terus memikirkan sebenarnya Wildpark itu adalah hutan lindung atau kebun binatang... Sesampai di rumah (setelah jalan-jalan bersama temanku) baru ku tahu kalau Wildpark itu adalah kebun binatang sebagai pusatnya bukan hutan lindungnya :D... Beginilah hasilnya kalau Reise ohne Ziel... (Mungkin akan ada cerita selanjutnya tentang Wildparknya)... Hutan Lindung di area Wildpark Jalan belakang
Hutan Lindung
Larangan membakar hutan dan Plakat tentang hutan
Bangku tempat beristirahat
Salah satu taman bermain
Tong sampah
Gereja dalam hutan
Aktivitas yang terjadi
Wildpark